Terdapat sebuah perusahaan pengembang sistem yang terdiri dari programmer bertugas untuk memecahkan masalah atau mengotomatisasikan prosedur yang ada. Seiring berkmbangnya jaman, sistem yang ada semakin besar dan rumit memaksa para arsitek, analis, programmer, testter dan para pengguna untuk berkerja sama membuat jutaan baris koding program yang menjalankan perusahaan tersebut.
Untuk mengatasi masalah tersebut, beberapa model System Development Life Cycle tercipta : waterfall, fountain, spiral, build and fix, rapid prototyping, incremental, dan synchronize and stabilize.
Diantara keseluruhan model yang ada, yang paling dikenal adalah model Waterfall. Waterfall adalah model dimana sebuah urutan dari tahapan tahapan dimana output dari setiap tahap menjadi masukkan untuk output selanjutnya. Tahap ini dicirikan dan terbagi dalam beberapa cara sebagai berikut :
Project planning, feasibility study: Menetapkan gambaran dari proyek dimaksud dan menentukan tujuannya.
Systems analysis, requirements definition: Menyaring tujuan proyek menjadi fungsi dan operasi dari aplikasi yang dimaksud. Menganalisa kebutuhan pengguna akhir.
Systems design: Penggambaran fitur yang diinginkan dan opetasi secara detail, termasuk tata letak dalam layar, aturan bisnis, proses diagrams, pseudocode dan dokumentasi lainnya.
Implementation: Koding pembuatan program tertulis disini.
Integration and testing: Tahapan kompilasi, pengecekkan error, gangguan dan interoperabilitas.
Acceptance, installation, deployment: Tahapan akhir dari awal pengembangan, dimana software yang dibuat berkerja dan menjalankan bisnis yang sesungguhnya.
Maintenance: Penggantian, perbaikkan, penambahan, pemindahan ke perangkat yang berbeda dan lain lain. Tahap ini adalah tahap perawatan software menjalankan sisa hidupnya.
Selasa, 06 Maret 2012
System development life cycle
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
based on the above article, the research could be a reference link below
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1098/1/50406785.pdf
thank you